ilustrasi
Pemanasan global telah menjadi suatu isu yang cukup hangat untuk diperbincangkan. hal ini tidak terlepas dari semakin nyatanya dampak dari pemanasan global.
ini telah menyebabkan insecurity di banyak tempat didunia. tanpa memangadang apakah mereka yang menyebabkan hal itu ataupun tidak terlalu berkorelasi positif dengan peningkatan zat rumah kaca ataupun deforestasi. peningkatan ekonomi global telah memunculkan daerah-daerah industrial baru yang juga berkorelasi negatif terhadap keberlangsungan alam. apalagi jika masing menggunakan energi fosil dan pengundulan hutan untuk tujuan pertanian, perumahan ataupun industrialisasi. inilah yang kemudian hardin mengembangkan sebuah konsepyang bernama tragedy of common. dimana dijelakan bahwa ada sebuah kondisi setiap negara didunia kurang memiliki rasa memiliki terhadap alam karena tidak merasa memiliki terhadapnya. sehingga menimbulkan ketidak tanggungjawabannya terhadap itu.
hingga akhirnya terbentuklah REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) yang memiliki skema jual karbon. dimana bagi negara yang dapat melestarikan akan mendapat bantuan pendanaan dari berbagai lembaga dunia dan juga dari negara yang memiliki cadangan karbon yang kecil. akan tetapi dalam perjalanannya program ini dianggap kurang berhasil. sehingga diputuskan untuk merevisinya, menjadilannya REDD+. perbedaannya hanya pada penambahan secara garis besar melalui peningkatan ekonomi hijau dengan mengajak pihak swasta dan pemerintah untuk meningkatkan industri yang lebih ramah terhadap lingkungan.
revisi yang dilakukan dengan lebih melebarkan aktor yang terlibat dan memasukkan unsur swasta sebenarnya cukup kita apresiasi. karena hal ini cukup masuk akal sebagai langkah benar dalam penyelamatan lingkungan karena pihak swasta merupakan aktor yang cukup berperan besar dalam tindakan tidak ramah lingkungan. akan tetapi masih kurangnya melibatkan masyarakat yang terlibat langsung dari keberadaan hutan seharusnya dapat dimasukkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar