Minggu, 26 Februari 2017

(tugas Isu-isu Negara Berkembang) resume Week 2: Comprehensive Development Framework

ilustrasi

Dalam semakin mengglobalnya dunia sekarang ini, pembangunan tidaklah lagi hanya melibatkan aktor domestik saja. Aktor internasional juga memiliki tempat tersendiri bagi pembangunan.
Itulah mengapa banyak aktor-aktor internasional yang turut terlibat di pembangunan di berbagai negara di dunia ini, katakanlah seperti World Bank dan IMF. Kedua institusi ini dikenal sebagai Bretton Wood Institution, mereka menyumbangkan strategi dalam pembangunan untuk menanggulangi berbagai permasalahan, khususnya di negara berkembang walau dengan sedikit paksaan. Adapun  strategi yang dimaksud adalah Structural Adjustment Programs (SAP), yang didalamnya terdapat strategi dalam pembangunan yang sering disebut Washington Consensus.



SAP bersumber dari pandangan liberal yang dalam pembangunan sangat menekankan pada keterbukaan pasar dan intervensi dari pemerintah yang sangat minim. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, program ini dirasakan tidak membawa dampak yang diharapkan di berbagai negara berkembang yang mengadopsinya. Malahan membawa dampak yang semakin parah bagi negara tersebut.  Hingga akhirnya lembaga ini membuat sedikit revisi, karena menurut mereka kegagalan dari SAP ini terjadi karena terlalu fokus pada satu sisi saja, yakti sisi ekonomi. Padahal dalam pembangunan harusnya meliputi secara keseluruhan dari sisi-sisi lainnya. Walau sudah direvisi, pandangan liberalnya masih tetap dipertahankan, dimana pasar bebas merupakan sebuah keharusan dalam pembangunan bagi negara berkembang untuk menuju masyarakat yang makmur.



Dalam pandangan saya, tulisan ini cukup mendetail menjelaskan secara runtut perdebatan yang terjadi dalam mekanisme yang telah ada. Tulisan dari Joko Purnomo secara gamblang menunjukkan kegagalan dari pengadopsian sistem yang sebenarnya belum tentu selalu cocok untuk diterapkan di segala tempat. Hal ini tak terlepas dari berbedanya situasi dan konsidi yang ada. “Pemaksaan” untuk mengikuti jalan barat ini juga bisa dilihat secara skeptic, bahwa bisa jadi ada yang mendaptkan keuntungan dari penerapan sistem tersebut. Sedangkan kemajuan dari negara berkembang tersebut bukanlah fokus utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar