ilustrasi
Kemiskinan menjadi
menjadi salah satu tantangan bagi dunia. Ada begitu banyak negara yang berada
dibawah standar kemiskinan di seluruh dunia. Tidak hanya dari sisi ekonomi
saja, melainkan pula dari banyak sisi, dan berbagai sisi ini mengakibatkan
kemiskinan kian parah di banyak negara, khsususnya negara dunia ketiga.
Hingga akhirnya
banyak negara-negara di dunia yang kian menyadari arti pentingnya aksi yang
harus diambil oleh negara-negara didunia untuk menaggulangi kemiskinan dan juga
turunannya seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, kesetaraan dan lainnya.
Hingga akhirnya pada
tahun 2002 tercetuslah sebuah program pembangunan yang berisi target-target
yang ingin dicapai oleh negara-negara di dunia untuk menentaskan persoalan
kemiskinan. Program ini dinamakan MDG’S atau Millenium development goal. Ada delapan
agenda yang ingin dicapai dalam skema program ini.program ini diracang selama
15 tahun dan berakhir pada tahun 2015 silam. Dalam perjalannya ada begitu
banyak hambatan yang terjadi. Dan banyak yang merasa bahwa program ini berjalan
secara tidak efektif.
Tidak hilang setelah
waktunya habis pada 2015, MDGs tidaklah hilang tanpa uap. Belajar dan merevisi
dari program sebelumnya, 15 tahun kedepan setelah 2015 dibuatlah program
kelanjutan dari MDGs yang diberi nama post MDGs. Dengan perbedaan adanya
penambahan target-target yang dicapai yang sebelumnya tidak dibuat. Yang tentunya
dengan niat yang sama, yakni untuk mengurangu kemiskinan di dunia.
Opini saya kali ini
melihat bahwa konsep yang ditawarkan dalam skema MDGS dan Post MDGs sangatlah
bagus dalam tataran ideasional. Akan tetapi pemenuhan target ini tidaklah mudah
bagi negara-negara miskin harus ada bantuan yang tulus dari negara-negara maju.
Bagi negara miskin yang memang sebenarnya butuh yang seperti ini, mereka
memiliki terlalu banyak persoalan di negaranya, sehingga haruslah ada bantuan
dalam memenuhi target-target dari skema ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar